Aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis

ASPEK KEUANGAN
DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS ISLAM
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah: Studi Kelayakan Bisnis Islam
Dosen Pengampu:  Nur Huri Mustofa, S. Ag., M. S.i.










Disusun oleh :
Aslamiyah (63020180207)
Ummu Maziah (63020170120)
Aji Dermawan (63020170213)

PROGRAM STUDI (S1) EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratNya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayahNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang “Aspek Keuangan Dalam Studi Kelayakan Bisnis Islam.” 

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak kekurangan dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang study kelayakan bisnis islam dalam aspek keuangan ini dapat bermanfaat.







Daftar Isi

KATA PENGANTAR ii
Daftar Isi iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
2.1. Latar Belakang 1
2.2. Rumusan Masalah 2
2.3. Tujuan 2
BAB 2 PEMBAHASAN 3
2.1. Pengertian Aspek Keuangan 3
2.2. Sumber-Sumber Dana 3
2.3. Kebutuhan Biaya Investasi 5
2.4. Arus kas (cash flow) 6
2.5. Kriteria Penilaian Investasi 7
2.6. Rasio Keuangan 8
2.7. Proyeksi Neraca Dan Laporan Laba Rugi 10
BAB 3 PENUTUP 14
2.1. Kesimpulan 14
2.2. Saran 14
Daftar Pustaka 15



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Studi kelayakan bisnis sangat dibutuhkan dalam banyak kalangan bisnis, terutama bagi investor yang selaku pemrakasa. Bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainnya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja dan  lain-lain.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu, karena didalam study kelayakan terdapat berbagai aspek yang perru dikaji dan diteliti kelayakannya. Sehingga hasil daripada study tersebut digunakan untuk memustuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda bahkan dibatalkan.
Dan study kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian, yaitu yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan, yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksudkan adalah study yang menitik beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba(sosial), yang dimaksudkan yaitu study yang menitik beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilanksankan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
Apa yang dimaksud dengan aspek keuangan?
Dari mana saja sumber dana diperoleh?
Apa yang dimaksud dengan biaya kebutuhan investasi?
Bagaimana arus kas (cash flow)?
Bagaimana kriteria penilaian investasi?
Bagaimana rasio keuangan?
Bagaimana proyeksi neraca dan laporan laba rugi?
Tujuan
Adapun tujuan penulisan sebagai berikut :
Agar mengetahui pengertian aspek keuangan.
Agar mengetahui sumber dana
Agar mengetahui biaya kebutuhan investasi.
Agar mengetahui arus kas (cash flow).
Agar mengetahui kriteria penilaian investasi.
Agar mengetahui rasio keuangan.
Agar mengetahui proyeksi neraca dan laporan laba rugi.






PEMBAHASAN
Pengertian Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan ini menurut para pengusaha merupakan aspek yang sangat penting karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan. Secara keseluruhan dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti:
Sumber-sumber dana yang akan diperoleh
Kebutuhan biaya investasi
Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi
Proyeksi neraca dan laporan laba rugi untuk beberapa periode ke depan
Kriteria penilaian investasi
Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan
Sumber-Sumber Dana
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka diperlukan biaya yang sangat besar. Perolehan dana itu bisa dari modal sendiri dan pinjaman atau keduanya. Dalam praktiknya kebutuhan modal untuk melakukan investasi terdiri dari dua macam yaitu investasi dan modal kerja. Modal investasi digunakan untuk membeli aktifa tetap seperti tanah bangunan, mesin-mesin, peralatan, serta investasi lainnya dan biasanya modal investasi diperoleh dari pinjaman yang berjangka waktu panjang.
Kemudian modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan selama perusahaan beroperasi. Jangka waktu penggunaan modal kerja itu jangka pendek mungkin satu tahun saja. Dan biasanya digunakan untuk keperluan membeli bahan baku, membayar gaji karyawan serta biaya pemeliharaan serta biaya lainnya. Penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal investasi maupun maupun untuk modal kerja jelas berbeda. Dilihat dari sumber asalnya, modal dibagi dua macam yaitu sebagai berikut:
Modal asing atau modal pinjaman
Modal asing merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Menggunakan modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan terkena beban biaya, yaitu biaya administrasi, provisi, dan komisi serta bunga yang bersifat relatif. Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif tidak terbatas.
Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh antara lain dari:
Pinjaman dari dunia perbankan
Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal venture, asuransi, leasing,  dana pensiun, atau keuangan lembaga lainnya.
Pinjaman dari perusahaan non bank

Modal sendiri
Modal ini diperoleh dari pemilik perusahaan tersendiri dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup maupun secara terbuka. Keuntungan dari penggunaan modal sendiri yaitu tidak adanya beban biaya bunga yang seperti modal pinjaman. Perusaan hanya berkewajiabn membayar deviden. Pembayaran deviden ini tergantung keuntunga dari perusahaan. Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
Setoran dari pemegang saham
Dari cadangan laba
Dari laba yang belum dibagi
Setelah mengetahui sumber-sumber dana diperoleh, maka hal yang dibahas selanjutnya adalah bagaimana bisnis tersebut akan didanai baik dengan modal sendiri, modal asing maupuan keduanya akan dapat mencapai keuntungan yang maksimal dan meminimumkan biaya modal (cost of capital), sehingga akan optimal pengguanaannya.
Kebutuhan Biaya Investasi
Investasi dilakukan di berbagai bidang bisnis, sudah tentu barang itu memerlukan berbagai modal (uang) di samping keahlian lainnya. Modal yang digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya prainvestasi, biaya investasi dalam aktiva tetap, hingga modal kerja.  Investasi merupakan penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi dilakukan dalam berbagai bentuk dan digunakan untuk membeli aset tetap yang dibutuhkan perusahaan. Komponen yang terkandung dalam biaya  kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan usaha yang dijalankan. Secara gari besar biasanya biaya investasi meliputi
Biaya prainvestasi
Biaya pembuatan study
Biaya pengurusan izin-izin
Biaya aktiva tetap
Aktiva tetap berwujud seperti:
Tanah
Mesin-mesin
Bangunan
Peralatan
Inventaris kantor
Aktiva berwujud lainnya
Aktiva tetap tidak berwujud:
Good will
Hak cipta
Lisensi dan
Merek dagang
Biaya operasional
Upah dan gaji karyawan
Biaya listrik
Biaya telepon dan air
Biaya pemeliharaan
Pajak
Premi asuransi
Biaya pemasaran
Biaya-biaya lainnya
Arus kas (cash flow)
Cash flow  merupakan aliran kas yang ada diperusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahan serta jenis-jenis pemasukan ataupun pengeluaran tersebut. Uang yang masuk bisa berupa pinjaman dari lembaga keuangan, hibah perusahaan atau pendapatan dari hasil penjualan. Sedangkan uang keluar bisa berupa biaya cicilan utang, biaya produksi, biaya tenaga kerja dan biaya pemasaran.
Analisis cash flow sangat penting bagi perusahaan maupun para investor, karena untuk mengetahui keuangan usaha dan dapat dijadikan salah satu dasar pembuatan kebijakan usaha. Analisis cash flow terbagi menjadi dua, yaitu; cash out flow (kas keluar)  yang biasa digunakan diawal usaha, kedua cash inflow (kas masuk) yang berupa keuntungan dari perusahaan. Jadi cash flow merupakan aliran kas yang ada diperushaan dalam suatu periode tertentu yang menggambar jumlah uang masuk (cash in) dan uang keluar (cash out).
Kriteria Penilaian Investasi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk menetukan layak tidaknya suatu investasi ditinjau dari aspek keuangan perlu dilakukan pengukuran dengan beberapa kriteria. Setiap penilaian layak dinilai standar dengan cara membandingkan dengan rata-rata atau target yang ditentukan.
Ada beberapa kriteria yang dapat dilakukan tergantung kebutuhan dari masing-masing perusahaan dan metode apa yang digunakan. Setiap metode yang digunakan memilki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Dalam penilaian usaha sebaiknya menggunakan beberapa metode sekaligus. Karena dengan lebih banyak metode yang digunakan maka akan memperoleh gambaran yang lebih lengkap dan hasilnya menjadi lebih sempurna. Adapun kriteria yang biasa digunakan adalah;
Payback periode (PP)
Metode payback period merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan. 
Average rate of return (ARR)
Average rate of return merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak dengan rata-rata investasi
Rumus untuk menghitung ARR adalah sebagai berikut:
ARR (%) = rata-rata EAT
Rata-rata investasi
Rata-rata EAT = total EAT
Umur ekonomi
Rata-rata investasi = investasi
       2
Net present value (NPV)
Net present value atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan Antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan net present value (NPV). Untuk menghitung NPV Terlebih dulu kita harus tahu berapa PV kas bersihnya. PV kas bersih dapat dicari dengan jalan Membuat dan menghitung dari Cash flow perusahaan selama umur investasi tertentu.
NPV = kas bersih 1 + kas bersih 2 + …+ kas bersih N - investasi
     (1+r)           (1+r)2      (1+r)n
Internal rate of return (IRR)
Imternal rate of return merupakan alat untuk mengukur Tingkat pengembalian hasil intern.
Profitability index (PI)
Profability index (PI) atau benefit and cost rasio merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang Penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.
Serta rasio-rasio keuangan
Rasio Keuangan
Pengertian Laporan Keuangan
Setiap perusahaan yang sudah maju seringkali ingin memperluas usahanya atau membuka usaha baru. Bagi perusahaan yang memiliki modal sendiri hal ini tidak menjadi masalah, akan tetapi jika modal diperoleh dari luar (pinjaman), maka perlu dibuatkan laporan keuangan yang dapat meyakinkan para kreditur. Dan dari laporan keuangan ini kreditur dapat menilai layak atau tidak suatu usaha dibiayai, serta berapa jumlah dana yang perlu dibiayai oleh kreditur.
Setiap perusahaan akan melaporkan keuangannya pada satu periode tertentu dengan tujuan untuk memberikan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut. Dalam laporan keuangan termuat informasi mengenai jumlah dan jenis-jenis kekayaan (assets) yang dimiliki, kewajiban-kewajiban (utang) baik jangka panjang maupun jangka pendek, serta ekuitas (modal) yang dimiliki, yang semuanya itu tergambar dalam dalam neraca.
Selain itu juga laporan keuangan juga memberikan informasi tentang hasil usaha dan biaya atau beban dari perusahaan tersebut yang tergambar dalam laporan laba rugi. Dan juga gambaran tentang arus kas suatu perushaan yang tergambar dalam laporan arus kas.
Terkait dengan studi kelayakan bisnis, laporan keuangan digunakan untuk menilai perusahaan yang sudah berjalan beberapa periode dengan tujuan menilai apakah layak membuka usaha baru untuk dibiayai dan berapa besar biaya yang dibutuhkan. Laporan keuangan akan dinilai dengan rasio keuangan yang ada sehingga akan mengetahui kondid keuangan suatu perusahaan yang sesungguhnya. 
Pihak-Pihak Yang Berkepentingan
Kreditur
Kreditur (bank) harus mengetahui keadaan suatu perushaan yang akan dibiayainya. Agar bank terhindar dari kerugian seperti kredit macet, dan juga bank bisa mengetahui besar dana yang dibutuhkan perusahaan tersebut.
Pemegang saham
Dengan laporan keuangan ini para pemegang saham akan mengetahui besar dividen yang akan  mereka terima dan menilai kinerjan dari perusahaan tersebut.
Pemerintah
Bagi pemerintah laporan keuangan digunakan untuk menilai kejujuran perusahaan dalam melaporkan aktivitasnya, sekaligus mengetahui kewajiban perusahaan kepada negara terutama pajak.
Manajemen
Laporan keuangan bisa menunjukan kinerja manajemen dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan dan juga pengelolaan sumber daya yang dimilikinya. Hal ini bisa dilihat dari laba yang diperoleh.
Karyawan
Dengan mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya, para karyawan akan memahami tentang kinerja mereka dan harapan adanya peningkatan kesejahteraan.
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Neraca
Laporan yang menunjukan posisi keuangan yaitu sisi aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) perusahaan pada tanggal tertentu. Penyusunan komponennya didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo. 
Laporan laba rugi
Laporan laba rugi menggambarkan jumlah pendapatan dan sumber-sumbernya serta jumlah biaya dan jenis-jenisnya.
Laporan arus kas
Laporan yang menunjukan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak terhadap kas.
Laporan perubahan modal
Merupakan laporan yang berisi catatan terjadinya perubahan modal diperushaan.
Proyeksi Neraca Dan Laporan Laba Rugi
Neraca (Income Statement)
Merupakan laporan keuangan yang menunjukan posisi harta, hutang dan modal perusahaan pada saat tertentu. Secara garis besar neraca mengambarkan jumlah harta di posisi aktiva dan jumlah hutang serta modal (ekuitas) di posisi pasiva. Komponen harta yang tergambar di posisi aktiva adalah sebagai berikut;
aktiva lancar  terdiri dari
Kas
Rekening pada bank
Deposito berjangka
Surat-surat berharga
Piutang/kredit yang diberkan
Persediaan
Biaya yang dibayar dimuka
Pendapatan yang masih harus diterma
Aktiva lancar lainya.
Penyertaan
aktiva tetap terdiri dari;
Aktiva berwujud yaitu;
tanah
mesin
bangunan
peralatan
akumulasi penyusutan
aktva tetap lainnya.
Aktiva tetap tidak berwujud
goodwill
haiki cipta
lisensi
mereki dagang
Aktiva lainya iterdiri dari
gedung dilam proses
tanah dalam penyelesaian
piutang jangka panjang
uang jaminan
uang muka investasi
kemudian komponen hutang (kewajiban) serta modal(ekuitasi) tergambar dalam posisi pasiva sebagai berikut;
hutang lancar (kewajiban jangka pendek) terdiri dari ;
a. hutangi dagang
b. hutang wesel
c. hutang bank
d. hutang pajak
e. biaya yang harus dibayar
f. hutang sewa guna usaha
g. hutang deviden
h. hutang lancar lainya.
hutang jangka panjang terdiri dari;
hutang hipotik
hutang obligasi
hutang bank jangka panjang
hutang jangka panjang lainya.
ekuitas terdiri dari;
modal saham
agio saham
laba ditahan
modal sumbangan.
Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukan jumlah pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yng dikeluarkan dalam suatu periode tertentu. Berikut adalah komponen-komponen yang terdapat dalam suatu laporan  laba rugi, antara lain adalah;
Penjualan (pendapatan)
H.P.P (harga pokok penjualan)
Laba kotor
Biaya operasi terdiri dari;
Biaya umum
 Biaya penjualan
Biaya sewa
Biaya adminstrasi
laba kotor operasional
penyusutan (depresiasi)
pendapatan bersih operasi
pendapatan lainya
laba sebelum  bunga dan pajak E.B.I.T (earning before interest and tax)
biaya bunga terdiri dari;
Bunga wesel
Bunga bank
Bunga hipotik
Bunga obligasi
Bunga lainya
laba sebelum pajak atau E.B.T (earning before tax)
 pajak (tax)
laba sesudah bunga dan pajak atau E.A.I.T (earning after interest and tax)
laba per lembar saham (earning per share)






PENUTUP

Kesimpulan
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan dan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakanya. Dalam spek keuangan terdapat dua sumber dana yaitu dana dari asing atau lua dan dana dari modal sendiri. Neraca Merupakan suatu cara yang membuat perbandingan data keuangan perusahaan, sehingga rasio keuangan menjadi dasar untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan
Saran
Aspek keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam berjalannya suatu bisnis perusahaan maupun individu. Oleh karena itu, seorang pembisnis/wirausahawan sudah seharusnya memahami apa itu aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis. Hal ini tentunya menjadi salah satu kunci kesuksesan seseorang dalam berbisnis.








Daftar Pustaka

Kasmir Dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, Prenadamedaia Group, Jakarta, 2014
Sulastri, Lilis.  Studi Kelayakan Bsinis Untuk Wirausaha, Jurnal, Lagood’s Publishing, 2016
Agustin, Hamdin. Analisis Keuangan Kelayakan Bisnis Syariah Hamdi’s Model,  Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 4, Nomor 3,2017.



Comments

Popular posts from this blog

Tafsir al baqarah ayat 184-185

Uang dan sistem pembayaran dalam perspektif islam dan konvensional